Sunday

Menyiapkan Diri Menyambut Ramadhan

         Menyiapkan Diri Menyambut Ramadhan

Image result for persiapan menyambut ramadhan menurut sunnah

Assalamulaikum wbt..
Kepada Semua Warga Ulekmayang Gold Network..

Tak terasa kita telah memasuki bulan Sya’ban. Sebentar lagi kita akan kedatangan bulan Ramadhan. Setelah sekian lama berpisah, kini Ramadhan kembali akan hadir di tengah-tengah kita. Bagi seorang muslim, tentu kedatangan bulan Ramadhan akan disambut dengan rasa gembira dan penuh syukur, karena Ramadhan merupakan bulan maghfirah, rahmat dan menuai pahala serta sarana menjadi orang yang muttaqin.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita melakukan persiapan diri untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan, agar Ramadhan kali ini benar-benar memiliki nilai yang tinggi dan dapat mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa.
Tentu saja persiapan diri yang dimaksud di sini bukanlah dengan memborong berbagai macam makanan dan minuman lezat di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas dendam ketika berbuka puasa. Juga bukan dengan mengikuti berbagai program acara televisi yang lebih banyak merusak dan melalaikan manusia dari mengingat Allah Swt dari pada manfaat yang diharapkan, itupun kalau ada manfaatnya. Bukan pula pergi ke pantai menjelang Ramadhan untuk rekreasi, makan-makan dan bermain-main.

Jadi, bagaimana sebenarnya cara kita menyambut Ramadhan? Apa yang mesti kita persiapkan dalam hal ini? Maka tulisan ini mencoba memberi jawaban dari pertanyaan tersebut. Menurut penulis, banyak hal yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan menyambut  kedatangan Ramadhan, yaitu:

Pertama, berdoa kepada Allah Swt, sebagaimana yang dicontohkan para ulama salafusshalih. Mereka berdoa kepada Allah Swt dengan sungguh-sungguh agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya dan selama enam bulan berikutnya mereka berdoa agar puasanya diterima Allah Swt, karena berjumpa dengan bulan ini merupakan nikmat yang besar bagi orang-orang yang dianugerahi taufik oleh Allah Swt. Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Dulunya para salaf berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan berikutnya agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka kerjakan” (Lathaif Al-Ma’aarif: 174)
Di antara doa mereka itu adalah: ”Ya Allah, serahkanlah aku kepada Ramadhan dan serahkan Ramadhan kepadaku dan Engkau menerimanya kepadaku dengan kerelaan”.  Dan doa yang populer: ”Ya Allah, berkatilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”.

Kedua, menuntaskan puasa tahun lalu. Sudah seharusnya kita mengqadha puasa sesegera mungkin sebelum datang Ramadhan berikutnya. Namun kalau seseorang mempunyai kesibukan atau halangan tertentu untuk mengqadhanya seperti seorang ibu yang sibuk menyusui anaknya, maka hendaklah ia menuntaskan hutang puasa tahun lalu pada bulan Sya’ban. Sebagaimana Aisyah r.a  tidak bisa mengqadha puasanya kecuali pada bulan Sya’ban. Menunda qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i  sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa, maka kewajibannya adalah tetap mengqadha, dan ditambah kewajiban membayar fidyah menurut sebagian ulama.
Ketiga, persiapan keilmuan (memahami fikih puasa). Mu’adz bin Jabal r.a berkata: ”Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.
Oleh karena itu, suatu amal perbuatan tanpa dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya. Maka dalam hal ini, hanya dengan ilmu kita dapat mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw. Begitu juga ilmu sangat diperlukan dalam melaksanakan  ibadah lainnya seperti wudhu, shalat, haji dan sebagainya. Maka, menjelang Ramadhan ini sudah sepatutnya kita untuk membaca buku fiqhus shiyam (fikih puasa) dan ibadah lain yang berkaitan dengan Ramadhan seperti shalat tarawih, i’tikaf dan membaca al-Quran.

Kempat, persiapan jiwa dan spiritual. Persiapan yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya di bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya, yaitu dengan hati yang ikhlas dan praktek ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah Saw.

Persiapan jiwa dan spiritual merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam upaya untuk memetik manfaat sepenuhnya dari ibadah puasa. Penyucian jiwa (Tazkiayatun nafs) dengan berbagai amal ibadah dapat melahirkan keikhlasan, kesabaran, ketawakkalan, dan amalan-amalan hati lainnya yang akan menuntun seseorang kepada jenjang ibadah yang berkualitas. Salah satu cara untuk mempersiapkan jiwa dan spritual untuk menyambut Ramadhan adalah dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan sebelumnya, minimal di bulan Sya’ban ini seperti memperbanyak puasa Sunnat.

Memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban merupakan sunnah Rasul saw. Aisyah ra, ia berkata, “Aku belum pernah melihat Nabi saw berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat Nabi saw berpuasa sebanyak yang ia lakukan di bulan Sya’ban. (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain, dari Usamah bin Zaid r.a ia berkata, aku bertanya, “Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada bulan-bulan lain yang sesering pada bulan Sya’ban”. Beliau bersabda, “Itu adalah bulan yang diabaikan oleh orang-orang, yaitu antara bulan Ra’jab dengan Ramadhan. Padahal pada bulan itu amal-amal diangkat dan dihadapkan kepada Rabb semesta alam, maka aku ingin amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR. Nasa’i dan Abu Daud serta dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).

Adapun pengkhususan puasa dan shalat sunat seperti shalat tasbih pada malam nisfu sya’ban (pertengahan Sya’ban) dengan menyangka bahwa ia memiliki keutamaan, maka hal itu tidak ada dalil shahih yang mensyariatkannya. Menurut para ulama besar, dalil yang dijadikan sandaran mengenai keutamaan nisfu sya’ban adalah hadits dhaif (lemah) yang tidak bisa dijadikan hujjah dalam persoalan ibadah, bahkan maudhu’ (palsu)Oleh Sebab itu, Imam Ibnu Al-Jauzi memasukkan hadits-hadits mengenai keutamaan nishfu Sya’ban ke dalam kitabnya Al-Maudhu’at (hadits-hadits palsu).
Al-Mubarakfuri berkata, “Saya tidak mendapatkan hadits marfu’ yang shahih tentang puasa pada pertengahan bulan Sya’ban. Adapun hadits keutamaan nisfu Sya’ban yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah saya telah mengetahui bahwa hadits ini adalah hadits sangat lemah” (Tuhfah Al-Ahwazi: 3/444).

Syaikh Shalih bin Fauzan berkata, “Adapun hadits-hadits yang terdapat dalam masalah ini, semuanya adalah hadits palsu sebagaimana dikemukakan oleh para ulama. Akan tetapi bagi orang yang memiliki kebiasaan berpuasa pada ayyamul bidh (tanggal 14, 15, 16), maka ia boleh melakukan puasa pada bulan Sya’ban seperti bulan-bulan lainnya tanpa mengkhususkan hari itu saja.”

Syaikh Sayyid Sabiq berkata, “Mengkhususkan puasa pada hari nisfu Sya’ban dengan menyangka bahwa hari-hari tersbut memiliki keutamaan dari pada hari lainnya, tidak memiliki dalil yang shahih” (Fiqh As-Sunnah: 1/416).

Kelimapersiapan dana (finansial). Sebaiknya aktivitas ibadah di bulan Ramadhan harus lebih mewarnai hari-hari ketimbang aktivitas mencari nafkah atau yang lainnya. Pada bulan ini setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal shalih seperti infaq, shadaqah dan ifthar (memberi bukaan). Karena itu, sebaiknya dibuat sebuah agenda maliah (keuangan) yang mengalokasikan dana untuk shadaqah, infaq serta memberi ifhtar selama bulan ini. Moment Ramadhan merupakan moment yang paling tepat dan utama untuk menyalurkan ibadah maliah kita. Ibnu Abbas r.a berkata, ”Nabi Saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan.” (H.R Bukhari dan Muslim). Termasuk dalam persiapan maliah adalah mempersiapkan dana agar dapat beri’tikaf dengan tanpa memikirkan beban ekonomi untuk keluarga.

Keenampersiapan fisik yaitu menjaga kesehatan. Persiapan fisik agar tetap sehat dan kuat di bulan Ramadhan sangat penting. Kesehatan merupakan modal utama dalam beribadah. Orang yang sehat dapat melakukan ibadah dengan baik. Namun sebaliknya bila seseorang sakit, maka ibadahnya terganggu. Rasul saw bersabda, “Pergunakanlah kesempatan yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim) Maka, untuk meyambut Ramadhan kita harus menjaga kesehatan dan stamina dengan cara menjaga pola makan yang sehat dan bergizi, dan istirahat cukup.

Ketujuh, menyelenggarakan tarhib Ramadhan. Disamping persiapan secara individual, kita juga hendaknya melakukan persiapan secara kolektif, seperti melakukan tarhib Ramadhan yaitu mengumpulkan kaum muslimin di masjid atau di tempat lain untuk diberi pengarahan mengenai puasa Ramadhan, adab-adab, syarat dan rukunnya, hal-hal yang membatalkannya atau amal ibadah lainnya.

Menjelang bulan Ramadhan tiba, Rasul saw memberikan pengarahan mengenai puasa kepada para shahabat. Beliau juga memberi kabar gembira akan kedatangan bulan Ramadhan dengan menjelaskan berbagai keutamaannya. Abu Hurairah ra berkata, “menjelang kedatangan bulan Ramadhan, Rasulullah saw bersabda, “Telah datang kepada kamu syahrun mubarak (bulan yang diberkahi). Diwajibkan kamu berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelunggu. Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam itu, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi). Selain itu, banyak lagi hadits-hadits yang menjelaskan tentang keutamaan Ramadhan. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah saw untuk memberi motivasi dan semangat kepada para sahabat dan umat Islam setelah mereka dalam beribadah di bulan Ramadhan.

Akhirnya, penulis mengajak seluruh umat Islam untuk menyambut bulan Ramadhan yang sudah di ambang pintu ini dengan gembira dan  mempersiapkan diri untuk beribadah dengan optimal. Selain itu kita berharap kepada Allah Swt agar ibadah kita diterima, tentu dengan ikhlas dan sesuai Sunnah Rasul saw. Semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan dan dapat meraih berbagai keutamaannya.


Sumber: 
dakwatuna.com

Saturday

Emas LBMA Juga Kena GST Kecuali Public Gold

Emas LBMA Juga Kena GST Kecuali Public Gold

Sekarang berlaku sedikit kekalutan dalam mengimport emas masuk ke dalam negara disebabkan kerajaan turut mengenakan GST ke atas emas yang mendapat akreditasiLBMA (London Bullion Market Association) yang diimport BUKAN bertujuan sebagai Investment Precious Metal (IPM) e.g. untuk supply kepada kilang dan tukang emas.

Mulai Februari 2016, Jabatan Kastam mula menahan masuk emas-emas yang diimport dari luar negara, pengimport dikenakan GST bahkan ada emas yang terpaksa dipulangkan semula kepada supplier dari luar negara.

Dan buat masa ini, satu-satunya emas yang diimport dan bebas GST di Malaysia hanyalah emas Public Gold.

Dengan perkembangan terbaru, dijangka semua kilang-kilang emas tempatan dan juga peniaga emas yang lari dari GST sebelum ini akan KEHABISAN BEKALAN dalam tempoh 3 - 6 bulan.

Ini adalah BAD NEWS bagi industri emas tetapi Public Gold TERKECUALI dari hal ini. Dan peringatan kepada semua dealer, Public Gold tidak akan supply emas kepada kilang atau tukang emas demi mengekal kepercayaan daripada Jabatan Kastam bahawa Public Gold hanya menjual emas bagi tujuan PELABURAN SAHAJA.

Wednesday

10 Tips Bagaimana Kita Perlu Berjimat Cermat

Assalamulaikum wbt..
Kepada semua warga UGN...

Memandangkan kos sara hidup semakin meningkat tinggi sekarang, sudah pasti semua benda tidak kira makanan, barang keperluan, automatiknya akan terasa mahal. Selangkah je kaki kita keluar daripada rumah, sedikit sebanyak tetap akan keluarkan duit. Jimat atau boros itu bergantung dengan cara kita uruskan perbelanjaan setiap hari. Jadi , untuk artikel kali ini, kami ada beberapa perkongsian tips yang boleh anda ikut jika ingin berjimat. Jom kita lihat 10 tips bagaimana anda perlu berjimat !

1) Jangan Merokok



Merokok merupakan satu pembaziran. Sokatak dah RM 17 ringgit. Cuba bayangkan kalau anda habiskan RM17 ringgit untuk sekotak setiap hari. buatlah perkiraan untuk sebulan dah berapa ratus anda bazirkan untuk sesuatu yang tidak penting sekalipun. Merokok hanya mendatangkan perkara negatif terhadap kita. Bukan sahaja membazir, malah ianya cukup berbahaya untuk kesihatan kita.

2) Jimatkan Penggunaan  Elektrik



Sememangnya, penggunaan elektrik cukup penting dalam kehidupan kita.  Elektrik boleh dikatakan barang kegunaan harian kita semua. Namun, ada caranya untuk berjimat dalam menggunakan tenaga, dan antaranya adalah pastikan lampu dipadam di ruang yang tidak digunakan. Kurangkan penggunaan peralatan elektrik yang tinggi kapasitinya dan hanya guna kadar tenaga watt yang rendah di tempat yang tidak memerlukan cahaya yang banyak. Jimat tenaga, jimat perbelanjaan.

3) Jangan Makan Di Luar



Ya, kalau boleh kurangkan makan di luar. Belajar berjimat dengan memasak di rumah terutamanya golongan pelajar. Duit perbelanjaan yang diperuntukkan sekadar cukup untuk makan sahaja. Jadi , atur perbelanjaan korang dengan bijak. Jangan terlalu ikut dengan trend semasa sampai sanggup habiskan duit untuk sesuatu makanan yang tidak berbaloi harganya. Boleh nak makan dekat luar, tetapi bukan selalu. Cuba kurangkan.

4) Jangan Bersiar-siar di Pasaraya


 

Fakta ini memang mengundang ke arah pembaziran. Sebab? Mana tidaknya, barang-barang yang dijual seperti di “downtown” , “uptown” ni memang murah harganya. Kadang-kadang barang yang kita ingin beli  itu bukanlah satu keperluan pun, disebabkan nafsu ingin beli tu datang maka, terjadilah pembaziran. Memang tidak dapat dinafikan, kalau anda pandai cari barang yang cantik dan kualiti yang bagus beserta pula dengan harga yang murah, Takkan nak tengok je? Mestilah korang akan beli ya tak? Tanpa sengaja, kita dan melakukan satu pembaziran sebenarnya.

5) Kongsi Kenderaan



kalau korang yang jenis suka melepak setiap malam, buatlah pakatan dengan kawan untuk pergi ke satu tempat hanya menggunakan satu kereta sahaja. Memang jimat, duit minyak dan duit tol pun dah  boleh kongsi. Generasi muda harus ambil ikhtibar untuk tips ini.

6) Jangan Beli Perabot Baru



Selagi perabot dekat rumah masih elok , belum ada kerosakan apa-apa, tidak perlulah membazir dengan beli yang baru. jangan mudah terpengaruh dengan  perabot di Ikea dan iklan jualan murah perabot yang terdapat di mana-mana, kalau rasa tidak perlu, jangan cuba untuk membeli barang yang mahal ya!

7) Jangan Berharap Pada Satu Sumber Pendapatan Sahaja


 

Sebenarnya, lagi bagus jika korang pandai buat “ side income” . Memang memerlukan komitmen yang lebih sedikit disebabkan kita perlu fokus pada dua perkara yang penting. Cubalah cari masa dan bijak bahagikan masa anda. Jangan terlalu fokus pada yang satu dan cuba seimbangkan. Bisnes semememangnya mendatangkan keuntungan. Tidak cukup jika kita berharap dengan satu pendapatan sahaja. Kadang-kadang pendapatan yang kita peroleh cukup-cukup untuk bayar internet, kereta dan tol sahaja. Jadi, mulalah berbisnes! Kecil-kecilan pun tidak mengapa asalkan ada “side income” yang masuk ke akaun kita.

8) Jangan Tambah Hutang



Jangan tambah komitmen jika anda sudahpun banyak komitmen. Maksudnya disini, tidak perlu untuk tambah kereta baru, tidak perlu untuk tambah kad kredit. Fikir kesusahan yang akan datang dahulu sebelum fikir keseronokan. Nanti, susah nak membayar diri sendiri juga yang serabut. Ingat, tumpu pada yang perlu dan sesuatu yang masih belum habis dibayar sahaja lagi.

9) Banyak Habiskan Masa Di Rumah


 

Kurangkan berjalan diluar, melepak dan apa-apa perkara yang mendorong kita untuk mengeluarkan duit. Banyak perkara yang berfaedah boleh anda lakukan dirumah. Tidak salah sekali sekala, habiskan masa di luar, cuma jangan terlalu kerap. Kerap anda keluar, keraplah habis duit. Hehe

10) Jangan Mudah Terpengaruh.



Tips terakhir ini mengandungi semua aspek yang berada di atas. Kesimpulannya, lakukan sesuatu dengan perancangan. Jangan terlalu ikutkan hati, fikir kesenangan untuk masa hadapan. Trend semasa yang muncul di zaman moden ini lah membuatkan kita terpengaruh dan tanpa sedar, kita membuat sesuatu yang mendorong kea rah pembaziran. Bijaklah merancang perjalanan hidup anda. Selamat beramal !


Diprtik drp Era.fm